Donnie Brasco

Sutradara: Mike Newell

Producers: Mark Johnson & Louis Digiamo

Writers: Joseph D. Pistone & Paul Attanasio

Genre: Action & Drama

Runtime: 127 Menit

Tahun Rilis: 1997

Cast: – Al Pacino (as Lefty/Benjamin Ruggiero)

– Johnny Deep (as Donnie Brasco/Joseph D. Pistone)

– Michael Madsen (as Sonny Black)

To see TRAILER, click here!

Membicarakan film mafia, pastinya akan terbesut actor terkenal Al Pacino yang sukses memerankan karakter Michael Corleone di film The Godfather. Sihirnya kembali membius dalam film ini. Apalagi actor kharismatic Johnny Deep juga muncul dalam film ini.

PREVIEW

Film ini didasari kisah nyata yang menceritakan seorang agent FBI yang bernama Joseph D. Pistone menyamar menjadi anggota mafia yang membuatnya masuk dalam dunia hitam mafia America dengan nama Donnie “The Jeweller” Brasco. Sandi operasinya sendiri adalah Operation Donnie Brasco.

Ia menjadi teman dekat seorang mafia yang bernama Lefty, gangster tua yang menyukai binatang yang menjadi anak buah Sonny Black. Ia menyadari, bersama Lefty, Ia akan merasa nyaman. Apalagi Lefty sendiri bukanlah mafia yang ringan senjata.

Kepercayaan muncul dari sesame anggota mafia Sonny Black. Apalagi, Lefty sudah menganggap Donnie sebagai anaknya sendiri. Mereka menjalani tugas mereka sebagai mafia bersama-sama, apalagi mereka rela membantai seseorang demi seorang Donnie.

Namun, suatu saat istri Donnie merasa suaminya tersebut sudah jauh darinya. Apalagi Donnie sudah jarang pulang. Kalaupun pulang selalu tidak mengabari keluarganya tersebut. Hal ini membuat intrik di diri Donnie dan menganggap dirinya tidak mampu menghianati teman sesama mafianya tersebut.

TRIVIA

– Kata “FUCK“ dalam film ini dikeluarkan sebanyak 185 kali.

– Joe Pesci sebelumnya didapuk Mike Newell untuk mengisi peran Nicky. Namun, setelah perilisan Goodfellas, ide ini dibatalkan. Maka, Bruno Kirby menggantikan posisi ini.

– Ini kedua kalinya posisi Joe Pesci digantikan Bruni Kirby. Sebelumnya pada The Godfather: Part II, Ia digantikan untuk peran Clemenza muda.

– Johnny Deep bertemu dengan Joseph D. Pistone untuk mendalami karakternya lebih lanjut dan mendapatkan pelatihan senjata dari FBI.

PENILAIAN

Gabungan actor kharismatic antara Al Pacino dan Johnny Deep membuat film ini begitu hidup. Apalagi Johnny Deep mampu mendalami karakternya dengan bagus. Meskipun aksi dalam film ini sederhana dan tidaklah terlalu rumit seperti film gangster sukses yang kebanyakan, Mike Newell mampu mengemas film ini sesimpel mungkin.

RATING: 82%

Film-Film Mafia Gangster

Mafia, sebuah kata untuk sebuah gangster yang berasal dari Pulau Sisilia dimana pada awalnya mereka melakukan perpindahan penduduk besar-besaran ke Amerika. Pada awalnya kata mafia merupakan sebuah hal yang tabu, tidak pernah ada di kehidupan nyata. Namun, setelah kematian Paul Castellano hal itu sebenarnya adalah realita yang nyata dan kebrutalannya seperti koboy jaman Wild West.

Berbicara tentang film yang mengangkat tema gangster, tentu tidak lepas dari film tahun 1974 yang berjudul The Godfather yang didasari dari novel Mario Puzo. Film ini memang “Godfathernya” film sepanjang masa.Film ini berbicara tentang keluarga mafia Corleone dimana film ini penuh dengan penghianatan namun dengan sisi drama yang pas pula sehingga membuat film ini tidak terasa “kosong” sama sekali. Dibintangi bintang macam Al Pacino, Marlon Brando dan Robert DuVall beserta cast yang powerfull, film ini semakin manis saja. Sequel lanjutannya diteruskan 2 tahun berikutnya, 1976 dengan judul The Godfather: Part II yang bercerita tentang kelanjutan keluarga Corleone beserta flash back masa muda Vito Corleone yang diperankan oleh Robert De Niro. Kedua film ini disutradarai oleh Francis Ford Coppola yang dua kali juga dianugrahkan Best Picture di Piala Oscar.

Dilanjuti dengan Scarface yang memang lebih menonjol ke sisi kriminalnya daripada mafia. Namun, beberapa orang seringkali terjebak pada pengkatagorian film ini ke tipe mafia. Film yang dibintangi lagi oleh Al Pacino yang menceritakan seorang imigran asal Cuba, Tony Montana yang mencoba peruntungan membesarkan wilayah kejahatannya di wilayah Las Vegas yang sarat akan adegan kekerasan namun dengan cerita yang menohok pula. Film ini ditukangi oleh Brian De Palma dan sampai sekarang tak lekang oleh waktu terutama sewaktu scene yang disebut sebagai “Tony Montana’s Last Standing”.

Lalu ditahun 80’an muncul film yang berjudul The Untouchables yang rilis pada tahun 1987, dimana menceritakan kehidupan mafia dan realita kehidupan seorang pemimpin mafia di Amerika, Al Capone yang diperankan oleh Robert De Niro. Kedodoran disegi penceritaan, tak lantas film ini dilupakan saja oleh penggemar film.

Di decade 90’an muncul Goodfellas, yang menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa yang disutradarai Marti Scorsese. Didasari oleh cerita nyata dari sebuah buku yang berjudul Wiseguy yang ditulis Nicholas Pileggi, menceritakan seluk beluk kehidupan Henry Hill, seorang mantan mafia yang mendapat perlindungan di bawah Program Perlindungan Bagi Para Saksi. Film ini juga menceritakan beberapa mastermind mafia seperti Jimmy Burke (Jimmy Conway) atau juga Tommy DeSimone (Tommy DeVito). Tak seperti The Godfather, Goodfellas memiliki gaya penceritaan tersendiri yang stylish dan ekspansif namun tetap berfokus pada inti cerita.

Selain itu juga muncul Pulp Fiction pada tahun 1994 yang disutrdarai oleh Quentin Tarantino. Dibintangi John Travolta, Samuel L. Jackson dan Bruce Willis. Film ini juga merupaka favorit para penonton dan kritikus karena cerita yang rumit, pembagian beberapa keping cerita seperti puzzle dan berputar-putar dengan penyutradaraan khas Tarantino. Beberapa didalamnya diisi dengan dialog cerdas serta barisan cast pendukung yang benar-benar luar biasa.

Ditahun 2009, muncul Public Enemies yang dibintangi Johny Depp dan Christian Bale dan disutradarai oleh Michael Mann. Film ini menceritakan tentang sepak terjng John Dillinger, seorang mafia yang suka merampok bank dan menjadi Robin Hoodnya Amerika karena Ia menyisihkan sebagian uang curiannya kepada orang yang membutuhkan. Ia juga digambarkan sebagai criminal yang kharismatik sebelum Ia akhirnya dibunuh oleh FBI yang investigasinya dipimpin oleh Melvin Purvis.

Well, film mengenai all about mafia memang membutuhkan tangan dingin sutradara besar karena dalam kehidupan mafia banyak sekali detail yang perlu dijelaskan, belum lagi mafia memang melakukan aktivitasnya secara illegal dan tertutup sehingga banyak sekali yang perlu dijelaskan. Memang tak jarang beberapa genre tipe sejenis ini terjebak dengan gaya penuturan dari film masterpiece sekelas The Godfather, namun eberapa Oscar juga mampir pada film yang bergenre ini. Jadi, jangan heran tema seperti ini mendapat tempat tersendiri di hati para penonton.

Goodfellas

Sutradara: Martin Scorsese

Producer: Barbara De Fina

Writers: Mark Bomback & Nicholas Pileggi

Genre: Mafia, Criminal & Action

Runtime: 146 Menit

Tahun Rilis: 1990

Cast: – Robert De Niro (as Jimmy Conway)

– Joe Pesci (as Tommy DeVitto)

– Ray Liotta (as Henry Hill)

To see TRAILER, click here!

Mafia, sebuah kata untuk gerombolan criminal asal Sisilia yang melakukan aksinya di Amerika. Lihat saja film macam The Godfather yang sukses di tahun 70’an. Di awal decade 90’an, muncul film dengan tema yang sama dengan judul Goodfellas yang ditukangi Martin Scorsese. Didasari oleh sebuah novel dan kisah nyata, film ini memang menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.

PREVIEW

Henry Hill, pada masa kecilnya begitu ngebet menjadi seorang seorang gangster yang baginya lebih baik daripada menjadi seorang president USA. Ia pun bekerja menjadi seorang gangster kacangan bagi Paul Cicero, seorang bos mafia yang berpengaruh di lingkungan rumahnya. Melalui pekerjaannya ini, Ia dipertemukan dengan Jimmy Conway, mastermindnya gangster pada saat itu. Ia pun langsung bekerja dibawah Jimmy dan diduetkan dengan Tommy DeVito, seorang remaja seumuran dengan Henry. Ia dan Tommy melakukan pekerjaan criminal seperti menyelundupkan barang dan menjualnya secara illegal, meskipun Ia pernah tertangkap basah sedang meperjual rokok yang dilarang pada saat itu. Namun karena pengaruh Tommy yang luas di kepolisian Ia dibebaskan.

Setelah beranjak dewasa, Henry dan Tommy melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, seperti merampok truck barang dari bandara. Jimmy, Tommy, dan Henry menjadi trio yang paling ditakuti saat itu. Namun, pekerjaan seperti itu membuat mereka semakin kaya dan mempunyai pengaruh luas diberbagai kalangan dan kerap kali mendapat layanan ekslusif di berbagai tempat.

Henry lalu dipertemukan dengan Karen dan menikah dengan mengaku sebagai umat Yahudi, karena memang keluarga Karen menganut agama Yahudi. Karen pun dibawah ke dalam dunia Henry, meskipun Ia tidak tahu pekerjaan Henry yang sebenarnya, namun Uang yang banyak membuat Ia melupakan latar belakang suaminya. Namun, lambat laun Ia mengetahui kriminalitas suaminya.

Pada suatu pesta, Tommy bertemu dengan Billy Bats, seorang gangster keluarga Gambino. Billy mengolok Tommy dengan sebutan “Shoeshine Boy” pada masa kecil Tommy. Tidak terima, Ia pun dihajar oleh Tommy dan dibantu oleh Jimmy dan membawa Ia ke dalam bagasi mobil untuk dihabisi. Mereka pun mampir ke rumah ibu Tommy untuk mengambil sekop dan makan malam. Mengetahui Billy masih hidup, segera Ia pun dibunuh dan dikubur di suatu tempat.

Kehidupan Henry yang tidak karuan membuat Ia acap kali berselingkuh dan membuat kehidupan rumah tangganya berantakan, meskipun tidak cerai. Namun hal itu mempegaruhi aktivitas kriminalnya. Ia beserta Paul Cicero ditangkap oleh FBI ketika sedang menagih utang dan dijebloskan di penjara Tampa di Florida dan mendapat perlakuan khusus. Di penjara, Henry menjual narkoba di kalangan tahanan untuk membiayai kehidupan keluarganya yang sudah mempunyai 2 anak.

Setelah dibebaskan pada tahun 1978, mobster ini merencanakan perampokan Lufthansa, yang merupakan perampokan terbesar yang pernah ada di bagian bea cukai bandara JFK. Setelah perampokan itu, Henry berkomitmen menjual narkoba karena laba yang tinggi ketimbang melakukan penyelundupan.

Karena pembagian uang yang tidak adil dan beberapa kesalahn yang nantinya membuat mereka dicurigai an ditahan polisi, Jimmy mulai membunuh satu persatu orang yang berperan dalam perampokan Lufthansa. Trio ini melakukan pembunuhan-pembunuhan terhadap kawannya sendiri dan mendapatkan uang yang banyak. Namun, kebersamaan trio ini hancur ketika keluarga Gambino membalaskan kematian Billy Bats kepada Tommy DeVito yang terkenal mempunyai kepribadian yang tidak bisa mengendalikan emosinya dengan menembak tepat di kepalanya.

Pada saat mereka tua, Jimmy dan Henry menempuh jalan sendiri-sendiri. Henry tetap menjual narkoba, dan Jimmy mejadi pengusaha. Ketika sedang pengerebekan dirumah Henry, Karen memustuskan memasukan narkoba milik Henry seharga USD $ 60.000 kedalam toilet. Hal ini membuat Henry merugi dan menyerahkan diri ke FBI dan membeberkan semua aktivitas gangster masa lalunya.

TRIVIA

– Sampai sekarang Henry masih hidup dan dalam Program Perlindungan Bagi Para Saksi dimana tempat tinggal dan identitasnya dirahasaiakan.

– Didasari juga sebuah buku yang berjudul Wiseguy yang ditulis oleh Nicholas Pileggi.

– Film ini terdapat 296 kata “FUCK” dan jika dirata-rata terdapat 2.04 kata fucks tiap menit. Kebanyakan dikeluarkan dari Joe Pesci.

– Jimmy Burke sangat senang sekali ketika tahu jika Robert De Niro yang memerankan dirinya pada film ini. Ia mengatakan hal itu kepada Del Niro lewat saluran telepon dan memberika beberapa arahan untuk De Niro.

– Ayah dan Ibu Martin Scorsese juga main di dalam film ini, dan memuji hasil kerja anaknya.

– Menjadi nomor 1 Film Terbaik Sepanjang Masa oleh Total Film berdasarkan voting.

– Setelah pemutaran perdana film ini, Henry Hill dikeluarkan dari Program Perlidungan Bagi Para Saksi karena menyebarkan identitas yang sebenarnya.

PENILAIAN

Salah satu film terbaik sepanjang masa. Itulah pertama kali dibenak ketika selesai menonton film ini. Dibintangi oleh sejumlah nama besar yang memang berhasil menghayati dan memerankan peran yang didalami, bvelum lagi karena sikap keseharian para actor yang sama dengan kisah nyatanya. Dan kekhasan Martin Scorsese keluar pada film ini dan menjadikan film ini berbeda dari yang lain. Semua kisah kehidupan terdapat pada film ini dan dijelaskan secara gambling oleh Scorsese.

RATING: 94%